Kementan-IWAPI Bersinergi: Perempuan Jadi 'Panglima' Ketahanan Pangan

Senin, 06 Oktober 2025 | 21:08:56 WIB
Foto: Aset Kementan.

NUSAAKSARA — Kementerian Pertanian (Kementan) dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) memperkuat sinergi strategis untuk menempatkan perempuan sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Kolaborasi ini fokus menggerakkan pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pertanian, peternakan, dan urban farming berbasis rumah tangga.

Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan kemitraan erat yang telah terjalin sejak periode kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebelumnya.

IWAPI, dengan jaringan luas di 38 provinsi dan lebih dari 40 ribu anggota pengusaha perempuan, siap menjadi mitra aktif Kementan dalam menyukseskan Gerakan Perempuan Pangan Nasional.

“Alhamdulillah hari ini kami diterima langsung oleh Pak Menteri Amran. IWAPI memang sudah sejak lama menjadi mitra strategis Kementan. Sekarang kami fokus pada isu pangan dan akan membuat Gerakan Perempuan Pangan Nasional bersama Kementan,” ujar Nita Yudi usai audiensi dengan Mentan Amran di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Nita Yudi memberikan apresiasi tinggi atas capaian Kementan di bawah kepemimpinan Mentan Amran. Menurutnya, keberhasilan menjaga stok dan produksi pangan nasional menjadi bukti bahwa sektor pertanian berada di jalur yang tepat.

“Selama satu tahun terakhir Indonesia tidak melakukan impor beras, dan stok nasional bahkan mencapai 4,2 juta ton, jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Ini prestasi luar biasa,” ungkapnya.

Dengan sebagian besar anggotanya sudah bergerak di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan pengolahan hasil pangan, IWAPI melihat potensi besar perempuan untuk mendukung swasembada pangan.

IWAPI tidak hanya berhenti di sektor formal, tetapi juga merambah ke tingkat rumah tangga. Organisasi ini secara aktif mendukung program pemerintah Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan bagian dari Asta Cita Presiden.

Melalui gerakan pangan dari rumah, IWAPI mendorong para ibu rumah tangga dan perempuan pengusaha untuk memproduksi kebutuhan pangan mereka sendiri. Mulai dari menanam sayuran dan cabai (urban farming) hingga peternakan kecil seperti ayam dan kambing skala rumah tangga.

“Kami ingin menggerakkan para ibu rumah tangga dan perempuan pengusaha agar mandiri secara pangan. Urban farmingdan ternak skala rumah tangga akan memberi dampak besar bagi ekonomi keluarga sekaligus mendukung program MBG pemerintah,” jelas Nita.

IWAPI bahkan telah memiliki sejumlah contoh kegiatan nyata hasil kolaborasi sebelumnya, seperti perkebunan cabai dan buah di Gresik, serta peternakan sapi dan kambing di Lampung Utara.

“Kami ingin perempuan menjadi role model dalam kemandirian pangan. Dengan gerakan IWAPI, insya Allah perempuan Indonesia bisa menjadi inspirasi dan penggerak utama ketahanan pangan nasional,” tutupnya, seraya menegaskan bahwa dampak gerakan perempuan akan luar biasa.

Mentan menyambut positif inisiatif tersebut dan menjanjikan dukungan penuh dari Kementan. Kementerian akan memfasilitasi kebutuhan teknis, seperti penyediaan bibit perkebunan dan hortikultura, serta bantuan untuk pengembangan peternakan ayam dan kambing.

“Saya membayangkan akan ada konsorsium besar organisasi perempuan Indonesia yang bergerak bersama dalam program pangan bergizi, gerakan pangan murah, dan kegiatan swasembada pangan,” ujar Amran, melihat potensi besar dari sinergi ini.

Ke depan, kolaborasi ini juga akan mencakup digitalisasi pertanian untuk memperluas akses dan meningkatkan efisiensi produksi pangan, di mana IWAPI siap menjadi mitra sosialisasi inovasi digital ke seluruh daerah.

Tags

Terkini