NUSAAKSARA — Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (Pengmas) DPIS UI 2025 bersama Tim Ekspedisi Patriot UI Output 1 Melolo menggelar lokakarya storytelling pariwisata berbasis komunitas di Kantor Dinas Pariwisata Sumba Timur, Jumat (26/9/2025).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Suma Riella Rusdiarti, dosen Program Studi Prancis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Peserta lokakarya terdiri atas guru, pelajar SMA/SMK, dan pemandu wisata lokal di Waingapu.
Lokakarya ini dirancang untuk melatih keterampilan bercerita bagi generasi muda dan pelaku wisata, mulai dari memperkenalkan diri, menceritakan lingkungan sekitar, hingga menyusun kisah tentang sejarah dan keindahan Sumba Timur. Tujuannya, agar peserta mampu menghadirkan narasi otentik dan menarik bagi wisatawan.
“Storytelling tidak harus dimulai dengan topik besar. Kita bisa mulai dengan hal sederhana, seperti siapa kita, dari mana kita berasal, lalu mengembangkan cerita tentang lingkungan sekitar, hingga mengaitkannya dengan sejarah dan keindahan Sumba Timur. Dengan begitu, cerita menjadi lebih personal, alami, dan menyentuh,” ujar Suma.
Para siswa berlatih menyusun narasi dari pengalaman sehari-hari, sementara pemandu wisata memperdalam keterampilan bercerita mereka agar dapat memberikan pengalaman yang lebih hidup bagi wisatawan. Kedua tim turut mendampingi peserta dalam simulasi praktik langsung.
Kepala Dinas Pariwisata Sumba Timur, Oria Apari Raramata yang hadir dalam kegiatan ini memberikan apresiasi atas inisiatif kolaborasi ini.
“Generasi muda adalah ujung tombak promosi wisata. Kalau mereka bisa bercerita dengan percaya diri tentang siapa mereka dan tentang Sumba Timur, itu akan menjadi daya tarik besar bagi wisatawan. Kami sangat mendukung pelatihan seperti ini karena memberi bekal penting bagi masa depan pariwisata daerah,” ungkapnya.
Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat DPIS UI 2025 dipimpin Hendra Kaprisma, dengan anggota Suma Riella Rusdiarti, Diah Kartini Lasman, serta dua mahasiswa, Sadina Aimee Prasetya dan Najwa ‘Dhya Ulhaq Utama Sihombing.
Sementara itu, Tim Ekspedisi Patriot UI Output 1 Melolo, yang juga berada di bawah koordinasi Hendra Kaprisma, terdiri dari Edelleit Rose, Salsabila Erlindita, Malikhatul Ngazizah, dan Siti Gea Arzetty. Kehadiran tim ini memperkuat sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan komunitas lokal di Sumba Timur.
Lokakarya ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kapasitas generasi muda dan komunitas pariwisata lokal. Dengan adanya keterlibatan pelajar dan tour guide, narasi tentang Sumba Timur tidak hanya berhenti pada cerita, tetapi juga dapat menjadi sarana promosi budaya, pendidikan karakter, dan pembangunan ekonomi kreatif.
“Storytelling tidak harus dimulai dengan topik besar. Kita bisa mulai dengan hal sederhana, seperti siapa kita, dari mana kita berasal, lalu mengembangkan cerita tentang lingkungan sekitar, hingga mengaitkannya dengan sejarah dan keindahan Sumba Timur. Dengan begitu, cerita menjadi lebih personal, alami, dan menyentuh,” ujar Suma.